BAB
I
PENDAHULUAN
Kulit merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang dapat
dimanfatkan sebagai produk kerajian dan sebagai bahan pangan. Kulit yang biasa
digunakan diperoleh dari hewan-hewan ternak seperti domba, sapi, dan kambing.
Kulit hewan merupakan bahan mentah kulit samak, berupa tenunan dari tubuh hewan
yang terbentuk dais el-sel hidup. Berbagai hewan mempu nyai kulit yang
berbedasesuai dengan bentuk tubuhnya. Kulit dibagi atas beberapa bagian yang
disesuikan dengan letak atau bagian-bagian kulit dan masing-masing bagian
mempuyai kepadatan yang berbeda. Secara histology kulit pada umumnya dibagi
menjadi tiga lapisan. Dari lapisan terluar adalah lapisan epidermis, dermis
(corium), dan lapisan subkutis.
Struktur
kulit adalah kodisi susunan serat kulit yang kosong atau padat, dan bukan
mengenai tebal atau tipisnya lembaran kulit. Struktur kulit dapat dibedakan
menjadi lima kelompok yaitu kulit berstruktur baik, kulit berstruktur buntal(Gendrongen),
kulit berstruktur cukup baik, kulit berstruktur kurang baik, dan kulit
berstruktur buruk.
1.1
Latar
Belakang
Kulit
merupakan organ tunggal tubuh paling berat, pada sapi sekitar 6-8%, dan domba
8-12%, dengan demikian kulit juga merupakan hasil ikutan ternak yang paling
tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan by-product
yang dihasilkan oleh seekor ternak. Pada ternak hidup, kulit mempunyai banyak
fungsi antyara lain sebagai alat perasa, pelindung jaringan di bawahnya,
memberi bentuk, mengatur suhui tubuh, tempat sintesis vitamin D, alat gerak
pada ular, alat pernapasan pada amfibi, dan tempat menyimpan cadangan energi
terutama pada domba dan babi. Fungsi utama kulit adalah melindungi kerusakan
dan infeksi mikroba jaringan yang ada di bawahnya. Setelah ternak dipotong,
kulit akan kehilangan fungsinya, dan menjadi hasil ikutan yang akan segera
turun kualitasnya bila tidak segera disamak atau diawetkan. Secara histologi,
kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan hipodermis.
Epidermis merupakan bagian kulit paling atas tersusun dari sel epitel pipih
kompleks, pada lapisan ini juga terdapat asesori epidermis seperti rambut,
kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan otot penegak rambut. Di bawahnya
terletak lapisan dermis atau kulit jangat yang tersusun dari jaringan ikat padat.
Pada lapisan paling bawah terdapat hipodermis yang tersusun dari jaringan ikat
longgar, jaringan adiposa, dan sisa daging. Pada proses penyamakan, kulit
jangat inilah yang akan disamak dan diubah menjadi kulit samak yang bersifat
lentur, fleksibel, kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan serangan mikroba.
Lapisan
epidermis tersusun dari jaringan ikat keratin yang relatif tahan terhadap
serangan bahan kimia maupun agen biologi (mikroba dan ensim) Pada kulit
terdapat dua jenis keratin yaitu keratin lunak yang menyusun akar rambut dan
lapisan epidermis bawah, dan keratin keras menyusun batang rambut. Keratin
lunak mudah larut dan mudah diserang oleh ensim (misal alkalin protease),
sedangkan keratin keras sangat tahan terhadap bahan kimia dan ensim kecuali
sulfida dan keratinase. Lapisan epidermis harus dihilangkan sebelum disamak,
biasanya menggunakan bahan kima kapur dan Na2S. Lapisan epidermis juga dapat
dihilangkan secara ensimatis menggunakan sedikit kapur dan Na2S dan ensim
alkalin protease atau keratinase. Lapisan hipodermis dibuang dari kulit secara
mekanis pada proses buang daging (fleshing).Kulit segar tersusun dari 64% air,
33% protein, 2% lemak, 0,5% garam mineral dan 0,5% penyusun lainnya misalnya
vitamin dan pigmen. komponen penyusun kulit terpenting adalah protein terutama
protein kolagen. Protein kulit terdiri dari protein kolagen, keratin, elastin,
albumin, globulin dan musin. Protein albumin, globulin dan musin larut dalam
larutan garam dapur. Protein kolagen, keratin dan elastin tidak larut dalam air
dan pelarut organik. Protein kolagen inilah yang akan direaksikan menjadi bahan
penyamak kulit untuk menghasilkan kulit samak. Protein kolagen sangat menetukan
mutu kulit samak.Kulit samak adalah kulit hewan yang telah diubah secara kimia guna
menghasilkan bahan yang kuat, lentur, dan ntahan terhadap pembusukan. Hampir
semua kulit samak diproduksi dari kulit sapi, domba dan kambing. Kadang-kadang
kulit samak juga dihasilkan dari kulit kuda, babi, kangguru, rusa, reptil,
lumba-lumba dan singa laut. Akhir-akhir ini kulit ikan kakap, kulit ikan pari
dan ikan tuna juga telah disamak. Kulit samak digunakan untuk menghasilkan
berbagai macam barang seperti sepatu, sendal, tas, ikat pinggang, koper,jaket,
topi, jok mobil, sarung HP, dompet dan cindera mata seperti gantungan kunci.
Barang kerajinan lain yang dihasilkan dari kulit mentah misalnya wayang kulit,
hiasan dinding, kaligrafi,beduk, genderang, kendang, dan kipas. Kulit juga
dapat digunakan untuk produksi krupuk kulit, gelatin dan lem kulit.
1.2
Tujuan
Dalam
makalah yang penulis bahas ,tujuan kimiawi kulit adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis khususnya dalam mengetahui secara umum tentang kimiawi
kulit yang penulis tulis.
1.3
Kegunaan
Kulit
adalah organ tubuh yang paling besar dan paling kelihatan. Organ ini mempunyai
beberapa fungsi penting, antara lain melindungi organ-organ dalam dan mengatur
suhu tubuh. Kulit juga berperan sebagai indikator yang menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi tubuh anda berjalan.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Kulit
Kulit merupakan salah satu alat
tubuh manusia yang terpenting,yang paling luas, dan terletak paling luar (Retno
I.S. Tranggono, 2006).
Kulit
merupakan organ pada tubuh manusia yang luasnya palingbesar dan tersebar hampir
diseluruh tubuh.(Rachmi Primadiati, 2001)
Kulit merupakan organ
terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap bagian tubuh
berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari
lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan
lapisan dermis di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Dibawah
jaringan dermis terdapat jaringan hipodermis atau subkutis.
2.2 Struktur Kulit
a.Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:
1) Stratum Korneum
2) Stratum Lusidum
3) Stratum Granulosum
4) Stratum Spinosum
5) Stratum Basale
Stratum spinosum dan basale keduanya disebut dengan stratum germinatifum karena menghasilkan sel-sel baru. Selain di telapak tangan dan kaki, lapisan epidermis biasanya hanya terdapat stratum korneum dan germinatifum.
1) Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan tipis dari sel-sel mati, mengandung soft keratin untuk mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan kekeringan. Normalnya lapisan ini mengalami abrasi setiap harinya.
Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:
1) Stratum Korneum
2) Stratum Lusidum
3) Stratum Granulosum
4) Stratum Spinosum
5) Stratum Basale
Stratum spinosum dan basale keduanya disebut dengan stratum germinatifum karena menghasilkan sel-sel baru. Selain di telapak tangan dan kaki, lapisan epidermis biasanya hanya terdapat stratum korneum dan germinatifum.
1) Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan tipis dari sel-sel mati, mengandung soft keratin untuk mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan kekeringan. Normalnya lapisan ini mengalami abrasi setiap harinya.
2) Stratum Lusidum
Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin (protein peralihan antara soft keratin dengan keratohyaline), hanya tampak di telapak tangan dan kaki. Lapisan ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar Ultra Violet.
3) Stratum granulosum
Stratum granulosum m engandung granula keratohyalin yang merupakan awal awal proses keratinisasi dan berkaitan dengan proses kematian sel.
4) Startum Spinosum
Stratum spinosum terdiri dari sel polihedral (banyak sisi) , sel-sel saling berikatan dan mengunci. Pada lapisan ini terjadi proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan sel-sel baru dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum
5) Stratum Basale
Lapisan ini berbatasan dengan lapisan dermis, biasanya terdapat sel kolumnar/sel kuboid dan pada lapisan ini terjadi produksi sel-sel baru.
b. Dermis
Lapisan dermis merupakan bagian tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis. Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan papila dan lapisan retikular.
1) Lapisan Papila
Lapisan papila hampir tidak mengandung jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang tipis. Lapisan ini dikenal dengan lapisan subepitel karena dibawah lapisan epitel epidermis. Lapisan ini disebut juga lapisan papila karena terdapat papila (kecil, seperti jari-jari) yang berikatan dengan epidermis. Kebanyakan papila mengandung kapiler untuk memberi nutrisi pada epidermis. Pada lapisan ini pula terdapat ujung-ujung syaraf husus (meissner untuk sentuhan). Papila dengan serabut dobel ditelapak tangan dan kaki membentuk sidik jari.
2) Lapisan retikular
Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang kasar dan berkas serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring. Garis-garis serabut tersebut membentuk Cleavage yang penting dalam proses pembedahan. Sayatan bedah yang memotong garis cleavage lebih sulit sembuh daripada yang paralel dengan garis ini.
Lapisan reticular sangat banyak mengandung pembuluh darah, syaraf, ujung-ujung syaraf bebas, sel-sel adiposa(lemak), kelenjar minyak dan akar rambut, reseptor untuk tekanan dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung serabut otot polos (hususnya di genital dan putting susu) dan folikel rambut.
c. Hipodermis/Subkutan
Lapisan hypodermis atau lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.
Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada wanita.
2.3
Fungsi Kulit
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah:
a. Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya
b. Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing yang dapat membahayakan tubuh. Fungsi ini merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi perlindungan pasif, lapisan dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di produksi oleh sumsum tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam perlindungan tubuh.
c. Pengaturan suhu. Kulit, jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari tubuh. Lemak menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain lemak menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh sistem syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan menstimulasi vaso konstriksi dan vaso dilatasi.
d. Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.
e. Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan sinar U.V. Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah menurun.
f. Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba, tekanan. Juga mengandung ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah:
a. Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya
b. Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing yang dapat membahayakan tubuh. Fungsi ini merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi perlindungan pasif, lapisan dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di produksi oleh sumsum tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam perlindungan tubuh.
c. Pengaturan suhu. Kulit, jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari tubuh. Lemak menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain lemak menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh sistem syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan menstimulasi vaso konstriksi dan vaso dilatasi.
d. Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.
e. Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan sinar U.V. Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah menurun.
f. Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba, tekanan. Juga mengandung ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1.
Kimiawi Kulit
Ditinjau
secara histologis (ilmu jaringan tubuh), kulit terdiri atas tiga lapisan,
yaitu: lapisan epidermis, lapisan corium(derma), dan lapisan
hypodermis(subcutis) dan secara kimiawi, kulit segar terdiri dari 64% air, 33%
protein, 0,5% lemak, 0,5% mineral dan 0,5% substansi lain seperti pigmen dan
lain-lain. 33% protein tersebut terdiri atas protein yang berbentuk
(fibrilar) dan protein yang tak berbentuk(globular). Protein yang berbentuk
(fibrous protein) meliputi 0,5% elastin, 29% kolagen dan 2% elastin, sedangkan
protein yang tidak berbentuk (globular protein), meliputi 1% albumin dan globulin
serta 0,7% mucin dan mucoid.
berikut ini adalah kumpulan jurnal struktur dan kimiawi kulit:1) Production of Sued Leather from wet salted goat skin
2) Raw Skin
3) Skin Structure
4) Strength of Brazilian Goatin
3.2. Definisi Kulit
Pada umumnya kulit
merupakan suatu organ terbesar dalam tubuh yang memliki jaringan ikat seperti
lapisan epidrmis, dermis dan hipodermis.Selain itu kulit juga mempunyai fungsi
seperti :
- Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
- Sebagai alat peraba.
- Sebagai pelindung organ dibawahnya.
- Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
- Pengatur suhu tubuh.
- Tempat menimbun lemak.
1. Kulit Normal
Jenis kulit
normal hanya membutuhkan perhatian yang minimal. Jenis kulit ini tidak akan
berminyak atau kering, sehingga terbebas dari noda. Cara mengetahui apakah
kulit Anda termasuk jenis kulit normal atau bukan adalah dengan mengusap wajah
dengan tisu pada pagi hari. Jika tidak ada minyak yang menempel bahkan tisu
terlihat kering, berarti kulit Anda termasuk jenis kulit normal.
2. Kulit Berminyak
Jenis kulit
berminyak membutuhkan perhatian dan perawatan yang lebih. Jumlah minyak yang
dikeluarkan oleh jenis kulit ini menjadikan jerawat dan noda sering muncul.
Oleh karena itu, orang yang memiliki jenis kulit berminyak harus
mencuci dan membersihkan wajah secara teratur. Untuk memastikan jenis kulit
Anda berminyak atau tidak, lakukan tes dengan menggunakan tisu. Jika ada noda
minyak pada tisu, maka kulit Anda termasuk jenis kulit berminyak.
3. Kulit Kering
Jenis kulit
kering juga membutuhkan perawatan yang tepat seperti halnya kulit berminyak.
Kulit kering disebabkan oleh tidak cukupnya minyak yang dihasilkan oleh
kelenjar minyak, sehingga membuat kulit menjadi kering. Jika Anda memiliki kulit
kering, pastikan untuk menggunakan pelembab sesering mungkin dan minum banyak
air. Satu keuntungan memiliki kulit kering adalah tidak akan disinggahi oleh
jerawat.
4. Kulit Sensitif
Kulit
sensitif sangat mudah pecah. Penyebab yang sering menimbulkan masalah pada
kulit sensitif adalah lingkungan, seperti debu, kotoran, matahari, dll. Bahan
kimia yang terkandung pada parfum juga bisa menyebabkan masalah pada
jenis kulit sensitif. Produk perawatan kulit yang ringan akan lebih baik untuk
jenis kulit sensitif. Sebenarnya ada satu jenis kulit lainnya, namun bukan
termasuk dalam kategori jenis kulit dasar. Jenis kulit ini merupakan gabungan
dari dua jenis kulit, oleh karena itu dinamankan jenis kulit kombinasi.
5. Kulit Kombinasi
Jenis kulit
kombinasi dimiliki oleh banyak orang. Jenis kulit ini merupakan gabungan dari
jenis kulit kering dan berminyak. Anda bisa memiliki kedua jenis kulit
tersebut, misalnya, memiliki jenis kulit kering di pipi sedangkan
hidung dan dahi berminyak. Cara terbaik untuk merawat jenis kulit kombinasi
adalah menggunakan pembersih astringent pada area yang berminyak dan
menambahkan pelembab di area yang kering
BAB
IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Dari
hasil pembahasan yang penulis tulis bahwa kimiawi kulit merupakan suatu lapisan
kulit yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu: lapisan epidermis, lapisan
corium(derma), dan lapisan hypodermis(subcutis) dan secara kimiawi, kulit segar
terdiri dari 64% air, 33% protein, 0,5% lemak, 0,5% mineral dan 0,5% substansi
lain seperti pigmen dan lain-lain.
4.2.
Saran
Dari
hasil kesimpulan dan pembahasan yang penulis tulis, dapat disarankan bahwa
kimia kulit mempunyai sensitifitas terhadap lingkungan, seperti debu, kotoran,
matahari dan lain-lain. Oleh karena itu kulit harus dapat terhindar dari
berbagai macam kontaminasi yang bisa membuat kulit menjadi sensitif atau rusak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.eastlifes.com/2012/03/Fungsi-kulit.html. Diakses pada tanggal 18 Mei 2012
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2175528-pencernaan-mekanik-dan-pencernaan-kimiawi/. Diakses pada tanggal 18 Mei 2012
http://oketips.com/2976/tips-kulit-cantik-mengenal-5-kategori-jenis-kulit/.Diakses pada tanggal 18 Mei 2012
http://www.smallcrab.com/kesehatan/854-Jenis-jenis
kulit . diakses pada tanggal 18 Mei 2012
Rachmi Primadiati, 2001. Kenali Jenis Dan Perawatan Kulit. Tabloid Sehat. Jakarta.
Retno I.S. Tranggono, 2006. Jenis Dan Kimia Kulit. Cempaka Putih. Jakarta.
www.wikipedia.com, kulit 2012. Diakses pada tanggal 18 Mei
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar